Rahm berarti kaum kerabat. Secara umum ia diartikan sebagai hubungan nasab yang mempertemukan anda dengan mereka.qathi’aturrahman berarti memutuskan, memotong,dan tidak menyambungnya.Ibnu manzhur berkata,”Al-qath’u dan al-qathi’at, yang berarti menjauhi adalah lawan kata washlu yang berarti menyambung.
Keburukan qathi’aturrahman dan bahaya-bahayanya
Qathi’aturrahman atau memutuskan hubungan kekeluargaan itu dosa dan sebuah pelanggaran yang sangat besar. Ia bias meretakkan kerukunan, memutuskan ikatan, membangkitkan permusuhan, dan menimbulkan kedengkian serta kebencian. Juga menyebabkan terjadinya pemutusan hubungan yang telah terjalin dengan harmonis.
Qthi’aturrahman juga dapat menghilangkan persatuan dan kasih saying, serta mengundang laknat dan hukuman dengan segera. Juga mencegah turunnya rahmat dan masuk surga. Qathi’aturrahman adalah penyebab kenistaan, kehinaan, kesendirian,dan sifat egois.selain itu, qathi’aturrahman juga dapat menimbulkan kebingungan. Hal itu karena seandainya anda sedang ditimpa cobaan yang dating dari seseorang yang justru anda tunggu-tunggu bantuan dan kebaikannya, hal jelas sangat memberatkan hati anda. Sebab, sesungguhnya kezaliman orang yang sangat dekat itu lebih kejam dan menyakitkan.
Satu hal yang cukup sebagai bukti bahwa qathi’aturrahman itu dosa, adalah firman ALLAH Ta’ala, dalam surat (Muhammad ayat 22-230) yang artinya” maka apakah kiranya jika kamu berkuasa, kamu akan membuat kerusakan di muka bumi dan memutuskan hubungan kekeluargaan? Mereka itulah orang-orang yang dilaknat oleh ALLAH dan ditulikan-NYA telinga mereka dan dibutakan-NYA penglihataan mereka.dan sabda Nabi saw, yang artinya”tidak masuk surge orang yang memutuskan.(HR Bukhari dan Muslim). Kata sufyan dalam sebuah riwayatnya,” yang dimaksud ialah memutuskan hubungan kekeluagaan”.
Fenomena-fenomena qathi’aturrahman
Qathi’aturrahman ini memiliki fenomena. Ada orang yang sudah tidak mau mengenal kaum kerabatnya sendiri dengan cara memelihara hubungan kekeluargaan lewat fasillitas harta, kedudukan, atau akhlak. Selama berbulan- bulan bahkan terkadang bertahun-tahun, ia melewatkannya begitu saja. Ia enggan mengunjungi mereka, atau sekadar mengirim hadiah sebagai ingat kecintaan terhadap mereka. Atau berusaha membantu kesulitan-kesulitan mereka. Sebaliknya ia justru memperlakukan mereka dengan buruk lewat ucapan, tindakan atau kedua-duanya.oleh karena itu, Nabi saw bersabda,yang artinya “orang yang menyambung (hubungan kekeluargaan) bukanlah yang membalas dengan sama. Tetapi, orang yang apabila hubungan kekeluargaanya diputus, ia menyambungnya”.(HR Bukhari).
Fenomena lain dari qathi’aturrahman ialah apa yang anda lihat pada seseorang yangh dikarunia ilmu oleh ALLAH dan memiliki kemampuan berdakwah.ia memilih bersemangat melakukan dakwah kepada orang lain, tetapi lalai atau pura- pura lalai berdakwah kepada kaum kerabatnya sendiri. Perbuatan itu jelas tidak patut. Sebab, sesungguhnya kaum kerabatlah yang harus diperhatikan.Firman ALLAH dalam surat (asyi-syu’araa:214) yang artinya” berilah peringatan kepada kerabat-kerabatmu yang terdekat. Fenomena lain lagi dari qathi’aturrahman, ialah hancur dan ketidakrukunannya kaum kerabat yang menyebabkan mereka berselisih satu sama lain.
Penyebab- penyebab qathi’aturrahman
Kalau kita cermati masalah qathi’aturrahman ini ada beberapa sebab sebagai berikut:
1. Ketidaktahuan akan akibat-akibat buruk qathi’aturrahman, baik yang spontan maupun yang akan dating.
2. Ketidaktahuan akan keutamaan-keutamaan silaturahmi, baik yang spontan bias dirasakan maupun yang akan dating.
3. Lemahnya ketakwaan dan tipisnya iman.
4. Kesombongan. Apabila dia menjadi orang yang berpangkat dan terhormat lalu menjadi sombong. Dan lain-lain.
Kiat mencegah terjadinya qathi’aturrahman
Telah kita ketahui bahwa bahaya qathiaturrahman dan berbagai factor penyebabnya ,yang harus dilakukan seperti:
A. Apa itu silaturahmi?
Ibnul manzhur mengatakan bahwa washaltu asy-syai-a washlan wa shilatan yang berarti aku benar-benar menyambung sesuatu.Al-washlu atau menyambung adalah kebalikan al-hajru atau memutuskan.masih tentang silaturahmi, ibnu manzhur mengatakan bahwa menurut ibnu atsir, silaturahim adalah istilah lain dari berbuat baik,menyayangi, mengasihi,dan memperhatikan keadaan kaum kerabat yang ada hubungan nasab keturunan maupun hubungan menantu,mertua dan ipar.sekalipun mereka bersikap menjahui dan berlaku buruk.dan, qathi’aturrahman atau memutuskan hubungan adalah kebalikan dari itu semua.
B. Bagaimana mewujudkan silaturrahmi?
Silaturrahmi bisa diwujudkan dengan beberapa cara.yakni, bisa dengan mengunjungi kaum kerabat, mau memperhatikan keadaan mereka, mengirimkan hadiah kepada mereka, singgah atau mampir ke tempat tinggal mereka, menyantuni mereka yang miskin, berlaku lembut terhadap mereka yang kaya,menghormati mereka yang lebih tua, mengasihi mereka yang lebih muda dan lemah.
C.Keutamaan-keutamaan silaturahmi
Tentang keutamaan silaturahmi sungguh positif, jumlahnya cukup banya, dan manfaatnya sangat besar, baik untuk kepentingan dunia maupun kepentingan akhirat. Diantara keutamaan-keutamaan tersebut adalah sebagai berikut:
1]. silaturrahmi adalah lambang iman kepada ALLAH dan hari akhirat. Abu hurairah r.a. berkata bahwa rasulullah saw bersabda, yang artinya “siapa yang beriman kepada ALLAH dan hari akhir, hendak ia memuliakan tamunya. Siapa yang beriman kepada ALLAH dan hari akhir hendak ia menyambung kerabatnya.”(HR Bukhari).
2]. silaturahmi penyebab bertambahnya usia dan kelapangan rezeki, Anas ibn Malik r.a. berkata,bahwa rasulullah bersabda ,”siapa yang suka dilapangkan rezekinya dan dipanjangkan umurny, hendak ia menyambung kerabatnya.”(HR Bukhari dan Muslim).
3]. silaturahmi menghasilkan hubungan ALLAH dengan yang bersangkutan. Rasulullah saw bersabda,yang berbunyi.”sesungguhnya ALLAH menciptakan makhluk. Setelah selesai menciptakan mereka, makhluk bernama rahm bangkit dan berkata,’ini adalah tempat orang yang memohon perlindungan kepada Engkau dari perbuatan memutuskan hubungan kekeluargaan (qathi’aturrahim) ALLAH berfirman, benar. Apakah kamu tidak senang kalau aku menyambung hubungan dengan orang yang menyambungmu, dan memutuskannya dari orang yang memutuskanmu?’si rahm berkata,’ tentu ALLAH berfirman ,’ dan itu untukmu.”(HR Bukhari dan Muslim) dan lain-lain.
D. adab-adab yang patut dilakukan terhadap kaum kerabat
Ada beberapa adab yang patut kita lakukan terhadap kaum kerabat, dan juga ada beberapa hal yang bisa membantu silaturahmi. Diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Memikirkan dampak positif yang ditimbulkan dari silaturahmi. Sesungguhnya dengan mengetahui dan menyakini buah hasil segala yang baik, akan mendoronh orang untuk semangat berusaha melakukannya.
2. Memikirkan dampak negative yang ditimbulkan dari qathi’aturrahim. Caranya ialah dengan merenungkan kesedihan, kebingungan,penyesalan, dan bentuk kerugian yang lainnya yang akan terjadi jika nekad melakukan pemutusan hubungan kekeluargaan.
3. Mohon pertolongan kepada ALLAH. Memanjatkan permohonan kepada ALLAH agar ditolong serta dibantu bisa memelihara silaturahmi.dan lain-lain.